Suatu
hari di sebuah sekolah swasta, ada seorang perempuan yang cantik, baik dan
sangat menarik perhatian bersekolah di sekolah tersebut. Perempuan itu bernama
Aisyah. Suatu ketika tepatnya kelas 2 SMA, Aisyah dikenal sebagai anak yang
rajin dan pintar sehingga dia mendapatkan nilai yang bagus. Di waktu yang sama,
Wawan seorang anak laki-laki yang tidak begitu rajin tetapi pandai duduk tepat
dibelakang Aisyah. Mereka sebenarnya sudah saling kenal sejak lama, karena
Aisyah dan Wawan adalah teman masa kecil. Dalam masalah pelajaran, mereka
berdua sama-sama pandai, tetapi dalam masalah percintaan mereka tidak begitu
pandai. Aisyah, sejak menginjak bangku SMA sudah berpacaran sebanyak 3 kali dan
ketiganya pun harus putus. Begitu juga Wawan, sejak menginjak bangku SMA sudah
berpacaran sebanyak 2 kali, namun harus putus juga. Tapi perbedaannya, Aisyah
berpacaran dalam kurun waktu 4 bulan sedangkan Wawan pernah lebih dari satu
tahun.
Cerita
menarik pun di mulai. Pada saat jam istirahat Aisyah, Wawan dan teman-teman
lainnya bermain bersama di kelas mereka. Salah satu temannya dengan tidak
sengaja dan spontan berucap “kalian seperti nya cocok kalau pacaran” sontak
kata-kata itu membuat Aisyah dan Wawan terpaku lalu tertawa bersama. Jelas saja
mereka tertawa, karena mereka menganggap bahwa mereka berdua dekat karena
sebagai teman masa kecil. Aisyah dan Wawan pun menghiraukan kata temannya itu.
Waktu
berlalu hingga masa-masa kelas 2 SMA memasuki semster akhir. Semakin hari
Aisyah selalu terpikirkan dan terbayangkan “Baby Face-nya” Wawan. Karena memang
benar wajah tampan dan imut yang dimiliki Wawan sangat menarik bagi lawan
jenisnya sehingga membuat Wawan terkenal disekolah dengan wajah dan sifat
baiknya. Selain itu juga Wawan adalah laki-laki yang setia dan dewasa.
Di
pertengahan semester, kelas mereka mendapatkan tugas akhir bahasa indonesia
untuk membuat sebuah drama teather. Karena tugas akhir itu Aisyah dan Wawan
menjadi sering bertemu dan bersama di dalam jam sekolah maupun di luar sekolah.
Itu membuat mereka menjadi semakin dekat bukan hanya dekat sekedar teman,
tetapi sudah mulai ada rasa saling tertarik satu sama lain. Walaupun mereka
tidak ada yang mengungkapkan rasa ketertarikan itu, tapi sudah bisa terlihat
dari mata dan sikap mereka yang yang menunjukan kalau ada rasa yang beda,
mungkin bisa di bilang rasa ingin memiliki.
Tugas
akhir itu sukses membuat mereka menjadi semakin dekat dan intensif
berkomunikasi lewat pesan singkat. Sampai suatu malam sepulang nya mereka dari
mengerjakan tugas itu, kejadian yang sama sekali tidak terduga oleh Aisyah.
Wawan mengantarkan Aisyah pulang, ketika sampai depan rumah Aisyah di kejutkan
oleh kecupan hangat yang mendarat di pipi kanan Aisyah. Betapa terkejut nya
Aisyah saat mendapatkan kecupan itu, Aisyah hanya diam terpaku dengan senyum
nya mengembang, lalu perlahan masuk ke dalam rumah tanpa mengucapkan satu kata
pun untuk Wawan bahkan Aisyah tidak sempat berterima kasih untuk tumpangan
pulangnya.
Aisyah
duduk masih dengan perasaannya yang masih melayang-layang karena begitu senang
atas kejadian yang barusan terjadi di depan rumahnya. tak lama handphone nya
berbunyi tanda ada pesan singkat masuk, Aisyah buru-buru membukanya ketika tahu
pesan singkat itu dari pujaan hatinya. Belum selesai dengan perasaan senang nya
atas kejadian di depan rumah nya tadi, Aisyah kembali di buat melayang dengan
isi pesan itu. Akhirnya wawan mengutarakan perasaannya duluan! Itulah yang di
tunggu-tunggu Aisyah, karena menurut dia tidak mungkin wanita yang
mengungkapkannya duluan. Jawaban dari isi pesan singkat itu membuat hari-hari
mereka ke depannya memilik status.
Setiap
pagi mereka berangkat ke sekolah bersama berjalan kaki karena memang rumah
mereka dekat dengan sekolah, pulang sekolah pun selalu pulang bersama. Hubungan
mereka tidak berjalan selalu mulus, selalu ada saja cobaan yang harus mereka
lewati dengan sulit. Dari masalah kecil karena cemburu dengan orang lain,
samapi masalah besar yang tidak bisa di ungkapkan. Terkadang kata pisah keluar
dari salah satu mulut mereka, tapi tak lama mereka menyesal telah memutuskan
hubungan hanya karena masalah yang seharusnya mereka bisa lewati berdua.
Waktu
terus berlalu kelulusan sekolah telah dekat, mereka bukan hanya kompak dalam
masalah hati, tapi dalam masalah belajar untuk sama-sama lulus pun mereka
lewati. Setelah ujian kelulusan selesai, sekolah mengadakan perpisahan ke
Jogjakarta. Perpisahan itu membuat suasana yang beda buat mereka karena dapat
menghabiskan waktu yang lama di tempat yang jauh dan sangat indah. Setelah itu mereka bersama-sama mencari
universitas yang cocok, mulai dari mencari informasi sampai ujian masuk
universitas bersama.
Tak
terasa waktu cepat berlalu sekarang mereka sudah menjadi mahasiswa semester
akhir di salah satu universitas swasta yang cukup terkenal di kota besar. Mereka
sudah melalui hampir 4 tahun perjalanan hubungan yang sangat menyenangkan,
berkesan dan indah. Tidak ada hari yang di lalui tanpa bersama, kemana pun,
dimana pun, kapan pun mereka selalu meluangkan waktu untuk berdua. Banyak orang
dan pasangan yang iri dengan mereka, karena tanpa mereka sadari sikap mereka
yang selalu ada waktu untuk satu sama lain membuat orang lain ingin menjadi
pasangan seperti mereka. Walaupun banyak sekali rintangan yang di hadapi mereka
berdua tetapi mereka sudah berhasil melaluinya sejauh ini, bukan hal yang mudah
untuk bertahan di tengah rasa sakit pertengkaran yang mungkin tidak ada orang
yang tahu. Tapi keyakinan mereka untuk terus bertahan demi cita-cita masa depan
mereka yang sama. Untuk mewujudkannya perlu perjuangan yang besar tapi mereka
yakin dapat mewujudkannya bersama dengan jalan yang indah.
Selesai-
Cerpen
karangan Helmiawan Nugraha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar